Controlling (Pengawasan)
Pengawasan pada dasarnya dilaksanakan untuk
memastikan bahwa performa kerja tidak melenceng jauh dari standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Proses pengawasan sendiri terdiri dari 3 langkah yang
meliputi 1.Menetapkan standar perfoma,2.Membandingkan peforma dilapangan dengan
standar yang ada,dan 3.Melakukan tindakan perbaikan/koreksi
jika dianggap perlu.Standar performa sendiri sering dinyatakan/dilihat dalam
bidang keuangan seperti pendapatan,biaya dan keuntungan.Namun,lebih jauh lagi
perfoma juga dapat dinyatakan dalam bidang yang lain seperti jumlah unit yang
diproduksi,jumlah barang yang cacat produksi atau tingkat kualitas pelayanan
yang diberikan kepada konsumen.
Pengukuran perfoma dapat dilakukan dengan
berbagai cara.Pengukuran performa ini akan sangat tergantung standar
perfoma,termasuk didalamnya ada Laporan keuangan,laporan penjualan,hasil
produksi,tingkat kepuasan konsumen dan penilaian kinerja secara formal
(biasanya dengan mendatangkan penilai atau konsultan).Manajer di level apapun
pada dasarnya menjalan fungsi manajerial untuk melakukan pengawasan ini dalam
kadar tertentu.Sebelum kita melanjutkan pembahasan ini penting untuk diketahui
bahwa fungsi manajerial pengawasan tidaklah sama artinya dengan
pengawasan/control dalam ranah prilaku (tidak bertujuan memanipulasi prilaku).
Fungsi pengawasan bagi seorang manajer
tidaklah bermakna bahwa sang manajer berniat melakukan tindakan untuk
mengontrol atau memanipulasi kepribadian,nilai,tingkah laku atau emosi dari
bawahan mereka.Justru,fungsi manajemen ini sangat berkaitan dengan fungsi
seorang manajer untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan secara konsisten berkontribusi
terhadap tujuan organisasi dan/atau tujuan departemen.
Suatu pengawasan yang efektif membutuhkan
adanya rencana (rencana yang dimaksud adalah rencana organisasi/departemen/unit
yang telah dibuat diawal sebelum memulai suatu pekerjaan/project).Peranan
perencanaan menjadi penting mengingat fungsi awal ini memberikan gambaran
mengenai tujuan dan standar yang dipakai di dalamnya.Pengawasan juga
membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai dimanakah letak tanggung jawab
terhadap penyelewengan berada.
Dua teknik tradisional untuk melihatnya
adalah dengan melakukan audit anggaran dan kinerja (ini sering banget dipakai
dipemerintahan).Tindakan audit sendiri meliputi pemeriksaan dan verifikasi
terhadap data-data/dokumen pendukung.Audit keuangan akan memberikan kita
informasi tentang apa saja yang direncanakan atau dianggarkan.
Disisi lain,audit kinerja mencoba untuk
menentukan apakah hasil laporan kinerja yang diberikan benar-benar mencerminkan
keadaan riilnya dilapangan atau tidak.Meskipun fungsi pengawasan lebih sering
condong kearah kriteria keuangan namun seorang manajer juga harus melakukan
pengawasan juga terhadap hal-hal lainnya seperti proses
produksi,operasi,prosedur,tingkat pelayanan,kepatuhan kepada peraturan
perusahaan dan berbagai aktivitas lainya dalam organisasi.
Fungsi manajemen (dalam hal ini
Planning,Organizing,Leading dan Controlling) secara umum dikenal sebagai cara
terbaik untuk mendeskripsikan pekerjaan seorang manajer.Fungsi ini juga
membantu kita untuk memahami ilmu manajemen secara umum.Terdapat perubahan
lingkungan yang harus dihadapi oleh seorang manajer dan alat yang digunakan
oleh para manajer ini juga ikut berubah menyesuaikan kondisi lingkungan tersebut,meskipun
demikian para manajer masih menggunakan fungsi dasar ini dalam setiap tindakan
mereka.
Belum ada tanggapan untuk "Management No 11 Apa sih peran fungsi pengawasan di Manajemen ??"
Post a Comment