1.Performa Ekonomi
Berdasarkan cara pandang tradisional,perfoma ekonomi dari
suatu perusahaan adalah kemampuan dari perusahaan itu sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi permilik perusahaan secara khusus,hal ini dapat
diraih melalui inovasi produk dan penggunaan sumber daya yang efisien.
Ketika
kita berbicara mengenai jenis perfoma ekonomi dalam konteks bisnis,maka orang
akan paham bahwa anda sedang berbicara tentang masalah keuntungan.
Menurut
W.P.Albrecht Definisi dari keuntungan ekonomi adalah selisih dari pendapatan
(revenue) dikurangi dengan Opportunity Cost dari seluruh sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan produk yang terjual.
Secara mudahnya (dan untuk menyederhanakan konsep) kita
dapat membayangan Economic Profit
sebagai Accounting Profit,dimana keuntungan itu diraih ketika pendapatan total
(revenue) yang diraih melebihi jumlah biaya yang dibayarkan untuk input sumber
daya.Dengan kata lain,perusahaan akan memperoleh keuntungan ketika pendapatanya
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dalam jangka waktu
tertentu seperti bulanan,triwulan,setengah tahun ataupun setahun.
Sebelum kita beranjak membahas performa sosial dan
lingkungan,penting kiranya untuk memahami bahwa konsumen memainkan peran yang
besar dalam hal keuntungan ekonomi.Keuntungan dapat diraih oleh perusahaan
karena konsumen mau untuk membayar sejumlah harga untuk produk atau jasa yang
kita produksi dibandingkan dengan produk atau jasa yang dimiliki oleh
kompetitor dengan harga yang lebih tinggi/rendah.Jika konsumen hanya mau
melalukan pembelian dengan mendasarkan pada harga,maka perusahaan akan
menghadapi persaingan yang mana ia baru akan meraih keuntungan jika bisa menekan
ongkos produksinya.
2.Performa sosial dan
lingkungan
Anda sebelumnya telah belajar tentang perfoma
ekonomi dan faktor-faktor penentunya.Bagi kebanyakan organisasi,anda melihat bahwa performa
ekonomi selalu terkait dengan masalah keuntungan dan keuntungan sendiri
merupakan masalah tentang seberapa banyak konsumen ingin membayar untuk barang
atau jasa tertentu.
Terkait dengan performa sosial dan lingkungan,akan sangat
penting untuk membayangkan kedua konsep tersebut sebagai suatu bentuk
keuntungan,atau lebih tepanya disebut keuntungan sosial dan lingkungan.Hal ini
ditambah lagi dengan fakta bahwa topik performa sosial dan lingkungan telah
mendapatkan perhatian posisi dalam kurikulum sekolah.Di dunia bisnis,secara
kolektif kedua konsep ini dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility
(CSR).
CSR pada dasarnya adalah suatu konsep dimana perusahaan
mencoba untuk mempertimbangkan kepentingan masyarakat dengan bertanggung jawab
terhadap dampak usaha mereka kepada konsumen,supplier,pegawai,LSM dan
lingkungan terhadap seluruh aspek operasi mereka.
Kewajiban ini dilihat sebagai suatu kewajiban diluar
hal-hal yang terkait dengan masalah kepatuhan hukum dan dilihat sebagai bentuk kesukarelaan dari perusahaan untuk memperbaiki tingkat kualitas hidup pegawai
dan keluarganya serta lingkungan dan masyarakat secara umum.
3.Integrasi antara Performa
Ekonomi,Sosial dan Lingkungan
Para pendukung konsep CSR sering berpendapat bahwa sangat
mungkin untuk menggabungkan antara konsep performa ekonomi,lingkungan dan
sosial menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.Hal ini ditambah lagi dengan
banyak bukti yang menunjukan bahwa konsep triple bottom line (perfoma
perusahaan dilihat dari sisi ekonomi,lingkungan dan sosial) mengisyaratkan
bahwa peforma perusahaan itu lebih dari sekedar “bertanggung jawab" pada masyarakat namun lebih pada membuat bisnis
yang baik bagi masyarakat.
Meskipun demikian,para pengkritisi pemahaman ini,melihat
bahwa CSR sendiri Cuma sekadar sempalan dari peran dasar bisnis itu sendiri
dalam ekonomi;Pihak lain berpendapat bahwa CSR tidaklah lebih dari sekedar kedok saja;yang lainya lagi berpendapat
bahwa CSR adalah wujud usaha dari perusahaan-perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan formalitas (laporan dokumen CSR) dan/atau untuk mengendurkan pengawasan pemerintah kepada mereka.
Meskipun sekarang ini tidak ada bukti sistematis yang
mendukung klaim diatas,suatu hasil telaah terhadap lebih kurang 170 hasil
penelitian yang membahas hubungan antara CSR dan performa perusahaan menunjukan
bahwa tidak ada dampak negatif sebagai akibat tindakan tersebut bagi para
Shareholder.Kenyataanya,hasil laporan ini menunjukan meskipun kecil, ada suatu hubungan
positif antara CSR dan Keuntungan bagi Shareholder.
Keuntungan finansial dari inisiatif untuk melakukan CSR
pada dasarnya sangat beragam tergantung dari konteksnya.Sebagai contoh,strategi
ramah lingkungan akan jauh lebih kompleks jika anda mempraktekanya di bidang consumer good (barang
konsumsi harian) dan pelayanan jasa.Kita ambil contoh retailer ternama “The
Body Shop” dan produsen makanan laut,StarKist Seafood Company.Keduanya
merupakan unit bisnis strategis milik Heinz Food,keduanya pula melakukan
strategi lingkungan akan tetapi hanya yang pertama saja yang berhasil.The Body
Shop melakukan langkah yang sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa bisnisnya
ramah lingkungan..
Perusahaan ini (The Body Shop) secara aktif melakukan
kampanye perlindungan HAM dan perlindungan bagi hewan dan lingkungan.Perusahaan
ini merupakan salah satu perusahaan yang disegani di dunia meskipun ukurannya
kecil.Konsumen mau membayar lebih mahal untuk produk-produk Body Shop karena
mereka percaya bahwa produk ini ramah lingkungan.The Body Shop seperti halnya
Starkist pula,mengadopsi pendekatan CSR di tahun 1990.Perusahaan ini memutuskan
untuk membeli dan menjual Tuna yang aman bagi Lumba-lumba.Hal ini karena waktu
itu,para ahli biologi perpendapat bahwa populasi lumba-lumba menurun sebagai
akibat panen tuna (dimana memang terkadang para lumba-lumba ini tersangkut di
jaring nelayan).
Meskipun demikian,konsumen tidak ingin untuk membayar
harga yang lebih tinggi untuk produk ramah lingkungan milik Starkist.Ditambah
lagi karena tuna itu dibeli dari nelayan maka praktek semacam ini beresiko
adanya imitasi dari kompetitor.Pada akhirnya,hal ini memicu bermunculanya
iklan-iklan dari para kompetitor lain yang isinya kurang lebih mirip dengan
konsep dari Starkist tentang lingkungan secara umum dan lautan secara
khusus.Oleh karenanya konsumen mulai berpikir bahwa usaha yang dilakukan oleh
Starkist tidak benar-benar ramah jujur untuk lingkungan.
Anda mungkin berpendapat bahwa bisa saja konsumen The
Body Shop ini tidak terlalu sensitif pada masalah harga dan oleh karenanya
menjadikan strategi kelingkungan ini berhasil.Akan tetapi setiap orang mau
membayar lebih untuk produk-produk organik lain,tetapi kenapa tidak tuna yang
aman bagi lumba-lumba?Salah satu perbedaanya adalah ketika lingkungan adalah
barang publik,produk organik memberikan keuntungan bagi diri individu dan
publik.Sebagai contoh,pertanian organik lebih baik bagi lingkungan dan produk-produk
yang bebas pestisida dipercaya akan lebih sehat bagi konsumen.
Tuna yang aman bagi lumba-lumba pada dasarnya hanya
memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum namun tidak memberikan
keuntungan bagi individu seperti menambah kesehatan.Memang benar bahwa kepuasan
individu dan kemurahan hati itu adalah keuntungan pribadi juga,akan tetapi
konsumen tidak percaya bahwa mereka uang yang mereka belanjakan memang
benar-benar sepadan ketika membeli produk tuna milik Starkist dibandingkan
ketika membeli produk organik milik The Body Shop.
The best casino in the UK for new players - DRM CD
ReplyDeleteI have 구미 출장샵 tried 동두천 출장샵 and 광주광역 출장샵 found 김제 출장샵 many great 군산 출장안마 casinos which have good customer support. There are good slot games. It is good for new players. The good for