Management No 12 "Integrasi Performa Ekonomi,sosial dan lingkungan"

1.Performa Ekonomi

Berdasarkan cara pandang tradisional,perfoma ekonomi dari suatu perusahaan adalah kemampuan dari perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi permilik perusahaan secara khusus,hal ini dapat diraih melalui inovasi produk dan penggunaan sumber daya yang efisien.

Ketika kita berbicara mengenai jenis perfoma ekonomi dalam konteks bisnis,maka orang akan paham bahwa anda sedang berbicara tentang masalah keuntungan.

Menurut W.P.Albrecht Definisi dari keuntungan ekonomi adalah selisih dari pendapatan (revenue) dikurangi dengan Opportunity Cost dari seluruh sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan produk yang terjual.

Secara mudahnya (dan untuk menyederhanakan konsep) kita dapat membayangan  Economic Profit sebagai Accounting Profit,dimana keuntungan itu diraih ketika pendapatan total (revenue) yang diraih melebihi jumlah biaya yang dibayarkan untuk input sumber daya.Dengan kata lain,perusahaan akan memperoleh keuntungan ketika pendapatanya lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu seperti bulanan,triwulan,setengah tahun ataupun setahun.

Sebelum kita beranjak membahas performa sosial dan lingkungan,penting kiranya untuk memahami bahwa konsumen memainkan peran yang besar dalam hal keuntungan ekonomi.Keuntungan dapat diraih oleh perusahaan karena konsumen mau untuk membayar sejumlah harga untuk produk atau jasa yang kita produksi dibandingkan dengan produk atau jasa yang dimiliki oleh kompetitor dengan harga yang lebih tinggi/rendah.Jika konsumen hanya mau melalukan pembelian dengan mendasarkan pada harga,maka perusahaan akan menghadapi persaingan yang mana ia baru akan meraih keuntungan jika bisa menekan ongkos produksinya.

2.Performa sosial dan lingkungan

Anda sebelumnya telah belajar tentang perfoma ekonomi dan faktor-faktor penentunya.Bagi kebanyakan organisasi,anda melihat bahwa performa ekonomi selalu terkait dengan masalah keuntungan dan keuntungan sendiri merupakan masalah tentang seberapa banyak konsumen ingin membayar untuk barang atau jasa tertentu.

Terkait dengan performa sosial dan lingkungan,akan sangat penting untuk membayangkan kedua konsep tersebut sebagai suatu bentuk keuntungan,atau lebih tepanya disebut keuntungan sosial dan lingkungan.Hal ini ditambah lagi dengan fakta bahwa topik performa sosial dan lingkungan telah mendapatkan perhatian posisi dalam kurikulum sekolah.Di dunia bisnis,secara kolektif kedua konsep ini dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR pada dasarnya adalah suatu konsep dimana perusahaan mencoba untuk mempertimbangkan kepentingan masyarakat dengan bertanggung jawab terhadap dampak usaha mereka kepada konsumen,supplier,pegawai,LSM dan lingkungan terhadap seluruh aspek operasi mereka.

Kewajiban ini dilihat sebagai suatu kewajiban diluar hal-hal yang terkait dengan masalah kepatuhan hukum dan dilihat sebagai bentuk kesukarelaan dari perusahaan untuk memperbaiki tingkat kualitas hidup pegawai dan keluarganya serta lingkungan dan masyarakat secara umum.

3.Integrasi antara Performa Ekonomi,Sosial dan Lingkungan

Para pendukung konsep CSR sering berpendapat bahwa sangat mungkin untuk menggabungkan antara konsep performa ekonomi,lingkungan dan sosial menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.Hal ini ditambah lagi dengan banyak bukti yang menunjukan bahwa konsep triple bottom line (perfoma perusahaan dilihat dari sisi ekonomi,lingkungan dan sosial) mengisyaratkan bahwa peforma perusahaan itu lebih dari sekedar “bertanggung jawab" pada masyarakat namun lebih pada membuat bisnis yang baik bagi masyarakat.

Meskipun demikian,para pengkritisi pemahaman ini,melihat bahwa CSR sendiri Cuma sekadar sempalan dari peran dasar bisnis itu sendiri dalam ekonomi;Pihak lain berpendapat bahwa  CSR tidaklah lebih dari sekedar kedok saja;yang lainya lagi berpendapat bahwa CSR adalah wujud usaha dari perusahaan-perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan formalitas (laporan dokumen CSR) dan/atau untuk mengendurkan pengawasan pemerintah kepada mereka.

Meskipun sekarang ini tidak ada bukti sistematis yang mendukung klaim diatas,suatu hasil telaah terhadap lebih kurang 170 hasil penelitian yang membahas hubungan antara CSR dan performa perusahaan menunjukan bahwa tidak ada dampak negatif sebagai akibat tindakan tersebut bagi para Shareholder.Kenyataanya,hasil laporan ini menunjukan meskipun kecil, ada suatu hubungan positif antara CSR dan Keuntungan bagi Shareholder.

Keuntungan finansial dari inisiatif untuk melakukan CSR pada dasarnya sangat beragam tergantung dari konteksnya.Sebagai contoh,strategi ramah lingkungan akan jauh lebih kompleks jika anda mempraktekanya di bidang consumer good (barang konsumsi harian) dan pelayanan jasa.Kita ambil contoh retailer ternama “The Body Shop” dan produsen makanan laut,StarKist Seafood Company.Keduanya merupakan unit bisnis strategis milik Heinz Food,keduanya pula melakukan strategi lingkungan akan tetapi hanya yang pertama saja yang berhasil.The Body Shop melakukan langkah yang sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa bisnisnya ramah lingkungan..

Perusahaan ini (The Body Shop) secara aktif melakukan kampanye perlindungan HAM dan perlindungan bagi hewan dan lingkungan.Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang disegani di dunia meskipun ukurannya kecil.Konsumen mau membayar lebih mahal untuk produk-produk Body Shop karena mereka percaya bahwa produk ini ramah lingkungan.The Body Shop seperti halnya Starkist pula,mengadopsi pendekatan CSR di tahun 1990.Perusahaan ini memutuskan untuk membeli dan menjual Tuna yang aman bagi Lumba-lumba.Hal ini karena waktu itu,para ahli biologi perpendapat bahwa populasi lumba-lumba menurun sebagai akibat panen tuna (dimana memang terkadang para lumba-lumba ini tersangkut di jaring nelayan).

Meskipun demikian,konsumen tidak ingin untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk produk ramah lingkungan milik Starkist.Ditambah lagi karena tuna itu dibeli dari nelayan maka praktek semacam ini beresiko adanya imitasi dari kompetitor.Pada akhirnya,hal ini memicu bermunculanya iklan-iklan dari para kompetitor lain yang isinya kurang lebih mirip dengan konsep dari Starkist tentang lingkungan secara umum dan lautan secara khusus.Oleh karenanya konsumen mulai berpikir bahwa usaha yang dilakukan oleh Starkist tidak benar-benar ramah jujur untuk lingkungan.

Anda mungkin berpendapat bahwa bisa saja konsumen The Body Shop ini tidak terlalu sensitif pada masalah harga dan oleh karenanya menjadikan strategi kelingkungan ini berhasil.Akan tetapi setiap orang mau membayar lebih untuk produk-produk organik lain,tetapi kenapa tidak tuna yang aman bagi lumba-lumba?Salah satu perbedaanya adalah ketika lingkungan adalah barang publik,produk organik memberikan keuntungan bagi diri individu dan publik.Sebagai contoh,pertanian organik lebih baik bagi lingkungan dan produk-produk yang bebas pestisida dipercaya akan lebih sehat bagi konsumen.

Tuna yang aman bagi lumba-lumba pada dasarnya hanya memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum namun tidak memberikan keuntungan bagi individu seperti menambah kesehatan.Memang benar bahwa kepuasan individu dan kemurahan hati itu adalah keuntungan pribadi juga,akan tetapi konsumen tidak percaya bahwa mereka uang yang mereka belanjakan memang benar-benar sepadan ketika membeli produk tuna milik Starkist dibandingkan ketika membeli produk organik milik The Body Shop.


Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Management No 12 "Integrasi Performa Ekonomi,sosial dan lingkungan""

  1. The best casino in the UK for new players - DRM CD
    I have 구미 출장샵 tried 동두천 출장샵 and 광주광역 출장샵 found 김제 출장샵 many great 군산 출장안마 casinos which have good customer support. There are good slot games. It is good for new players. The good for

    ReplyDelete