Menurut Weber bentuk organisasi birokratis merupakan jenis organisasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri, baik untuk lembaga pemerintahan maupun untuk organisasi usaha.
Weber mengemukakan adanya 7 ciri dari sebuah organisasi birokratis, yaitu berikut ini.
- Adanya pengaturan ataupun pengorganisasian fungsi-fungsi resmi yang saling terikat oleh aturan.
- Adanya pembagian kerja yang jelas
- Adanya pengorganisasian yang mengikuti prinsip hirarki
- Adanya sistem penerimaan dan penempatan karyawan
- Adanya pemisahan antara alat produksi/administrasi dari kepemimpinan organisasi
- Adanya objektivitas dalam pelaksanaan tugas
- Semua kegiatan adminitratif,keputusan dan peraturan dituangkan secara tertulis.
A.Otoritas Dalam Organisasi
Weber menyatakan bahwa terdapat 3 jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola kepemimpinan maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, yaitu berikut ini.
- Otoritas Rasional Legal
- Otoritas Tradisional
- Otoritas Kharismatik
B.Hubungan Ukuran Organisasi Terhadap Birokrasi
- Formalisasi Semakin besar ukurannya maka akan semakin formal
- Sentralisasi Semakin besar ukuran organisasi,maka sentralisasinya akan semakin rendah.
- Kompleksitas Semakin besar ukuran organisasinya maka akan semakin kompleks
- Rasio Administratif Semakin besar ukuran organisasi,kemungkinan bawahan yang dimiliki juga semakin besar (meskipun seringkali tidak diperlukan).
C.Hubungan Antara dimensi dimensi birokrasi
Ditemukan bahwa ukuran organisasi yang lebih besar akan menimbulkan beberapa akibat berikut :
- Menambah jumlah tingkatan manajemen (kompleksitas vertikal).
- Menambah jumlah jabatan maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas horizontal).
- Memperbesar tingkat spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan maupun spesialisasi fungsional.
- Memperbesar tingkat formalisasi.
- Memperbesar tingkat desentralisasi (dapat juga dikatakan memperkecil tingkat sentralisasi).
- Memperkecil persentase pimpinan dalam organisasi.
- Memperbesar persentase staf teknis dan profesional.
- Memperbesar persentase karyawan pemeliharaan maupun pegawai biasa.
- Memperbesar jumlah komunikasi tertulis dan dokumentasi lainnya.
2.Pertumbuhan Organisasi dan Birokrasi
A.Alasan Pertumbuhan Organisasi
1. Keinginan untuk menjadi lengkap
2. Mobilitas Para Eksekutif
3. Faktor Ekonomis
4. Kemampuan menjaga kelangsungan hidup
B.Tahapan Pertumbuhan Organisasi
1. Pertumbuhan melalui kreativitas
2. Pertumbuhan melalui pengarahan
3. Pertumbuhan melalui pendelegasian
4. Pertumbuhan melalui koordinasi
5. Pertumbuhan melalui kolaborasi
C.Hubungan Karakteristik Organisasi dan Pertumbuhan
Kondisi organisasi dapat dibagi menjadi
1. Periode Bayi
2. Periode Remaja
3. Periode Dewasa
Birokrasi dan Performansi Organisasi
A.Performansi Ekonomis
Organisasi yang besar akan baik jika birokrasinya baik,sementara organisasi yang kecil justru akan baik jika organisasinya tidak formal (tidak birokratis)
B.Pandangan Berbeda mengenai performansi dan birokrasi
Beberapa aspek organisasi yang digunakan untuk mengukur korelasi ini antara lain:
1. Kepuasan Karyawan
2. Perubahan
3. Manajemen
C.Kondisi yang sesuai untuk organisasi yang tidak birokratis
1. Organisasi berukuran kecil
2. Adanya karyawan ahli
3. Lingkungan yang tidak stabil
D.Kemunduran Organisasi
Salah satu dari sejumlah kecil penelitian tentang kemunduran organisasi dilakukan oleh David Whetten yang mendefinisikan kemunduran (decline) organisasi sebagai berkurangnya jumlah anggota atau karyawan organisasi atau terjadi penurunan profit, penurunan anggaran ataupun penurunan jumlah klien.
Penyebab Kemunduran
• Atropi Organisasi
• Vulnerability
• Kehilangan legitimasi
• Entropi Lingkungan
Menanggulangi Kemunduran
• Menyeseuaikan diri dengan perubahan lingkungan
• Inovasi
Belum ada tanggapan untuk "Organisasi 4 : Birokrasi dalam Organisasi"
Post a Comment