Malam ini saya baru belajar kuliah pemasaran jasa,kebetulan materi yang diangkat pada kuliah malam saya adalah masalah costumer behavior,atau sering juga ditranlasi secara bebas menjadi perilaku konsumen.kebetulan kelompok presentasi yang maju mengangkat kasus "7 eleven" sebuah convenient store yang telah menjadi gaya hidup khususnya untuk kalangan kawula muda jakarta.
costumer behavior sendiri didefinisikan sebagai berbagai metode ataupun teknik dalam mengekpektasi kelakuan konsumen yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencari behavior dari para konsumennya.tujuannya utamanya jelas,dengan mengetahui tingkah laku konsumen maka diharapkan dapat menggunakan pedekatan yang tepat dalam memasarkan produk maupun jasa yang dimiliki.
hal menarik dari presentasi tadi malam adalah,bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh pihak "7 eleven" dalam rangka menggaet konsumenya di indonesia.perlu diketahui bahwa seven eleven sendiri merupakan suatu produk convenient store yang berbentuk franchise yang kemudian diakuisis kepemilikanya oleh pihak jepang.hal ini mirip dengan fenomena indomart maupun alfamart di indonesia yang telah sukses menggeser posisi market share pasar tradisional di indonesia.seven eleven atau lebih umum dikenal sebagai sevel,ternyata memilki pendekatan yang berbeda antar satu negara dengan negara lain,di negara asalnya Amerika,sevel pada dasarnya merupakan convenient store biasa dengan sedikit tambahan feature sandwich ataupun fast food lainya,di korea sevel hanya berbentuk seperti mini market pada umumnya begitupula di thailand.
hal membuat menarik adalah posisi sevel di indonesia,sevel memiliki posisi tidak hanya sebagai convenient store yang melayani masalah food and baverage namun,lebih dari itu sevel di Indonesia lebih seperti sebuah tempat hangout yang mencerminkan sebuah life style.Disinilah peran costumer behavior bermain,pemilik hal lisence sevel di Indonesia mampu melihat kebiasaan masyarakat indonesia yang suka nongkrong di warung warung kopi.sevel menawarkan sebuah tempat tongkrongan elite yang berkelas,jauh dari kesan kumuh dan kurang bersih yang sering kita bayangkan dari warkop pinggir jalan.
secara menarik,costumer behavior dapat secara tepat membidik isi otak orang indonesia dan kemudian memanfaatkanya untuk menjadikan rakyat kita tercinta ini menjadi lebih consumtif dan hedonis.disini saya tidak membicarakan masalah etis atau tidak etisnya namun lebih pada suatu pemahaman bahwa ternyata dengan memahami isi otak orang indonesia kita dapat mencuci pola pemikiranya untuk kepentingan terntentu dan salah satu metode paling ampuh untuk melakukanya adalah dengan menggunakan costumer behavior.
apakah hal ini menjadikan metode costumer behavior menjadi tidak etis?secara keilmuan,semua ilmu adalah netral,masalah etis ataupun tidaknya akan kembali lagi pada para pelaku metode dalam mengaplikasikan ilmu tersebut.apapun pendapat anda sadar atau tidak mungkin barang barang yang ada atau melekat di badan anda merupakan hasil kerja metode costumer behavior.salahkah?semua kembali pada anda sendiri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Management No 2 Belajar Tentang Costumer Behavior"
Post a Comment