Dimulai dari jaman Harold Lasswell (1951) perkembangan awal dari konsep ilmu kebijakan mulai dikumandangkan,dasar dari kajian ilmunya sendiri berasal dari keterkaitanya dengan dunia sosial dan politik.
Menanggapi langsung pertanyaan yang dikemukakan oleh Robert Lynd (1939) "pengetahuan untuk apa?" Dan Penekanan tanpa lelah dari John Dewey mengenai Pragmatisme (deLeon dan Vogenbeck 2006),keduanya sangat terlihat dari teori dan aplikasi praktis yang menjadi dasar dalam ilmu kebijakan.Hal tersebut,dalam banyak hal dilihat oleh para akademisi dan administrator (pembuat kebijakan) sebagai titik puncak dari orientasi town and gown.
Menanggapi langsung pertanyaan yang dikemukakan oleh Robert Lynd (1939) "pengetahuan untuk apa?" Dan Penekanan tanpa lelah dari John Dewey mengenai Pragmatisme (deLeon dan Vogenbeck 2006),keduanya sangat terlihat dari teori dan aplikasi praktis yang menjadi dasar dalam ilmu kebijakan.Hal tersebut,dalam banyak hal dilihat oleh para akademisi dan administrator (pembuat kebijakan) sebagai titik puncak dari orientasi town and gown.
Nampaknya,seiring dengan makin ruwetnya permasalahan di dunia ini maka orientasi ini menjadi semakin dominan karena ia mencoba untuk memecahkan masalah yang melanda masyarakat dan pemerintahan.dan tentunya selama lebih dari beberapa dekade,hampir semua birokrasi pemerintahan atau agen (dan beberapa LSM) telah merumuskan semacam rumusan analisis dan daftar prioritas ( terutama bagi mereka yang berurusan dengan analisis kebijakan dan evaluasinya) untuk menyusun kebijakan administrasi dan juga agendanya (lihat Radin 2000).pada saat yang bersamaan,akan tetapi dilain pihak ada sekelompok orang yang mulai meninggalkan cara pandang politik yang rasional dan analitis sebgaimana ditunjukan olehn para pakar yang menyuarakan bahwa hasil kerja mereka tidak terpakai.Donald Beam (1996,430-431) telah menandai para pembuat kebijakan sedang terjebak dalam situasi yang penuh dengan "ketakutan,paranoia,dan penyangkalan" dan mereka juga tidak memiliki kepercayaan diri ..mengenai sumbangsih mereka dalam proses politik seperti yang mereka telah lakukan 15 atau 20 tahun yang lalu".Heineman dan koleganya (2000,1 dan 9) merasakan frustasi yang sama dalam hal yang terkait dengan masalah riset kebijakan dan hasilnya :
.....meskipun dengan perkembangan yang pesat dalam hal metode penelitian,analisis kebijakan tidak memberikan pengaruh yang besar bagi para pengambil keputusan .Para pakar kebijakan tetap jauh dari titik pusat kekuasaan dimana kebijakan dibuat...dalam ranah ini displin analisis dan logika telah menjadi kebutuhan politik.
Yang lebih baru,seorang penulis Ron Suskind menjelaskan tentang pertemuan resminya dengan seorang staff ahli kepresidenan di gedung putih;komentar dari sang staff ahli ini mempengaruhi bagaimana cara pandang mereka terhadap "barang daganganya" :
Orang ini mengatakan bahwa orang orang semacam suskind adalah apa yang ia kategorikan sebagai orang yang menganggap bahwa solusi dapat diketemukan dari hasil pembelajaran yang judgmental dalam suatu lingkungan yang dapat dideskripsikan.aku (suskind) mengangguk dan mulai bercerita tentang konsep pencerahan dan empirisme.kemudia dia memotong perkataanku dan berkata "hal itu bukanlah bagaimana cara dunia bekerja sekarang" diapun melanjutkan,kita adalah kekaisaran sekarang,ketika kita bertindak,maka kita akan membuat realitas kita sendiri.dan ketika kau mempelajari7 realitas itu tidak lama kami akan bertindak lagi dan membentuk realitas yang baru yang mana dapat juga kau pelajari dan itulah yang terjadi.kami adalah aktor sejarah dan kalian,semua dari kalian hanya akan mempelajari apa yang kami tinggalkan (suskind 2004,51)
Bagi pengamat ini analisis kebijakan yang bersifat meramalkan apa yang akan terjadi tercampur dengan suatu penjelasan dekriptif dan penjelasan setelah kejadian yang kebanyakan bersifat tidak relevan.
Meskipun begitu,untuk adilnya sejarah setelah perang dunia kedua kebijakan publik amerika menunjukan prestasi yang penting.dalam banyak hal,tingkat kualitas dari kehidupan politik orang amerika terkait langsung dengan pembuatan kebijakan publiknya,dimulai dengan Truman Doctrine dan Marshall Plan (yang secara efektif mencegah pergerakan komunisme di eropa setelah perang dunia 2) hingga GI Bill (yang memberikan manfaat pendidikan yang lebih tinggi bagi seluruh generasi amerika dan dengan itu menjadikan edukasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pola kehidupan rakyat amerika).
.....meskipun dengan perkembangan yang pesat dalam hal metode penelitian,analisis kebijakan tidak memberikan pengaruh yang besar bagi para pengambil keputusan .Para pakar kebijakan tetap jauh dari titik pusat kekuasaan dimana kebijakan dibuat...dalam ranah ini displin analisis dan logika telah menjadi kebutuhan politik.
Yang lebih baru,seorang penulis Ron Suskind menjelaskan tentang pertemuan resminya dengan seorang staff ahli kepresidenan di gedung putih;komentar dari sang staff ahli ini mempengaruhi bagaimana cara pandang mereka terhadap "barang daganganya" :
Orang ini mengatakan bahwa orang orang semacam suskind adalah apa yang ia kategorikan sebagai orang yang menganggap bahwa solusi dapat diketemukan dari hasil pembelajaran yang judgmental dalam suatu lingkungan yang dapat dideskripsikan.aku (suskind) mengangguk dan mulai bercerita tentang konsep pencerahan dan empirisme.kemudia dia memotong perkataanku dan berkata "hal itu bukanlah bagaimana cara dunia bekerja sekarang" diapun melanjutkan,kita adalah kekaisaran sekarang,ketika kita bertindak,maka kita akan membuat realitas kita sendiri.dan ketika kau mempelajari7 realitas itu tidak lama kami akan bertindak lagi dan membentuk realitas yang baru yang mana dapat juga kau pelajari dan itulah yang terjadi.kami adalah aktor sejarah dan kalian,semua dari kalian hanya akan mempelajari apa yang kami tinggalkan (suskind 2004,51)
Bagi pengamat ini analisis kebijakan yang bersifat meramalkan apa yang akan terjadi tercampur dengan suatu penjelasan dekriptif dan penjelasan setelah kejadian yang kebanyakan bersifat tidak relevan.
Meskipun begitu,untuk adilnya sejarah setelah perang dunia kedua kebijakan publik amerika menunjukan prestasi yang penting.dalam banyak hal,tingkat kualitas dari kehidupan politik orang amerika terkait langsung dengan pembuatan kebijakan publiknya,dimulai dengan Truman Doctrine dan Marshall Plan (yang secara efektif mencegah pergerakan komunisme di eropa setelah perang dunia 2) hingga GI Bill (yang memberikan manfaat pendidikan yang lebih tinggi bagi seluruh generasi amerika dan dengan itu menjadikan edukasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pola kehidupan rakyat amerika).
Belum ada tanggapan untuk "Public Administration No 2 Ilmu Kebijakan dalam Persimpangan Jalan"
Post a Comment